Do'a Ziarah Kubur Dan Hal-hal Yang Berkaitan Dengannya
Doa Ziarah Kubur & Referensinya
Ziarah kubur disunnahkan untuk mengingat akhirat dan mendoakan kaum muslimin yang telah wafat. Di bawah ini adalah kumpulan doa shahih beserta adab ringkasnya.
Salam kepada Penghuni Kubur
HR. Muslim no. 975 dari ‘Aisyah RA; riwayat lain dari Abu Hurairah RA (no. 249 dalam sebagian penomoran).
Tampilkan transliterasi & arti
Transliterasi: Assalāmu ‘alaykum ahlad-diyāri minal-mu’minīna wal-muslimīn, wa innā in syā’a-llāhu bikum lāḥiqūn.
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni negeri (kubur) dari kalangan mukmin dan muslim. Dan sesungguhnya kami—insya Allah—akan menyusul kalian.”
Doa Memohon Ampunan & Rahmat
HR. Muslim no. 963 (doa untuk mayit).
Tampilkan transliterasi & arti
Transliterasi: Allāhumma ighfir lahu warḥamhu wa ‘āfihi wa‘fu ‘anhu, wa akrim nuzūlahu wa wassi‘ madkhalahu.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat persinggahannya, dan luaskanlah kuburnya.”
Doa untuk Semua Muslim yang Meninggal
QS. Al-Hasyr: 10.
Tampilkan transliterasi & arti
Transliterasi: Rabbana ighfir lanā wa li-ikhwāninā alladhīna sabaqūnā bil-īmān, wa lā taj‘al fī qulūbinā ghillan lilladhīna āmanū.
Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah lebih dahulu beriman, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman.”
Doa Lengkap Ziarah Kubur (Versi Panjang)
Di antara lafaz yang masyhur: HR. Muslim; juga diriwayatkan pada Al-Sunan Al-Kubrā dan An-Nasa’i (varian).
Tampilkan transliterasi & arti
Transliterasi: Assalāmu ‘alaikum dāra qaumin mu’minīn, wa atākum mā tū‘adūna ghadan mu’ajjalūn, wa innā in syā’a-llāhu bikum lāḥiqūn, Allāhumma ighfir li-ahli al-Baqī‘.
Artinya: “Keselamatan atas kalian wahai negeri kaum beriman. Telah datang kepada kalian apa yang dijanjikan; besok (kami) menyusul (pasti). Dan sesungguhnya kami—insya Allah—akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah ahli (kuburan) Baqi’.”
Catatan: Lafaz versi panjang memiliki beberapa variasi redaksi. Boleh membaca salah satu yang sahih.
Adab Ziarah Kubur
- Memulai dengan salam kepada penghuni kubur (doa 1).
- Berpakaian sopan, menjaga kesucian; berwudu dianjurkan.
- Tidak melakukan perbuatan terlarang (meratap, meminta kepada mayit, mengusap/menempelkan tubuh ke nisan, dsb.).
- Tidak duduk/berjalan di atas kubur; menjaga adab dan ketenangan.
- Tidak memakai sandal di area kubur berdasarkan sebagian riwayat, kecuali ada hajat seperti tanah panas/berlumpur.
- Mendoakan mayit dengan doa-doa yang ma’tsur. (Membaca al-Qur’an di kubur adalah perkara khilaf; yang disepakati adalah mendoakan).
Hukum Ziarah & Catatan Penting
Hukum: Disunnahkan. Nabi ﷺ bersabda: “Dulu aku melarang kalian ziarah kubur, sekarang berziarahlah, karena ia mengingatkan akhirat.” (HR. Muslim)
Catatan: Hindari ritual yang menyelisihi syariat (nadzar pada mayit, meminta pertolongan kepada penghuni kubur, dsb.). Doa dan sedekah dari yang hidup bermanfaat bagi mayit dengan izin Allah.
Cara Mengamalkan Saat Ziarah
- Siapkan niat ikhlas untuk mengingat akhirat dan mendoakan kaum muslimin yang telah wafat. Bila memungkinkan, wudu terlebih dahulu.
- Setiba di kuburan, masuk dengan tenang. Hadapkan badan menghadap kubur (tidak wajib menghadap kiblat), lalu ucapkan salam (Doa 1). Boleh menambahkan varian versi panjang.
- Doakan mayit secara khusus (Doa 2) menyebut kata ganti sesuai: lahu (laki-laki), lahā (perempuan), atau jamak (lahum).
- Luaskan doa untuk seluruh kaum muslimin (Doa 3) dan minta agar diberi keselamatan dari penyakit hati.
- Jaga adab: tidak meninggikan suara, tidak merekam/berswafoto yang melalaikan, tidak duduk/berjalan di atas kubur, tidak melakukan permintaan pada mayit.
- Akhiri dengan mendoakan kebaikan umum dan pulang dengan tenang.
- Ṣaḥīḥ Muslim: no. 975 (salam ziarah dari ‘Aisyah RA); varian dari Abu Hurairah RA (sebagian penomoran menyebut no. 249).
- Ṣaḥīḥ Muslim: no. 963 (doa untuk mayit: “Allāhumma ighfir lahu…”).
- QS. Al-Hasyr (59): 10.
- Riwayat versi panjang dalam Ṣaḥīḥ Muslim (lafaz: “Assalāmu ‘alaikum dāra qaumin mu’minīn…”); juga disebut pada Al-Sunan al-Kubrā & An-Nasā’ī dalam beberapa varian lafaz.
- Larangan meminta pada mayit & menjaga adab: hadits-hadits umum tentang tauhid dan larangan ghuluw.
Penomoran hadis dapat berbeda antar cetakan; fokus pada matan (lafaz) doa yang sahih.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dengan baik dan sopan