Mandi adalah mengalirkan air ke seluruh bagian luar tubuh disertai niat.
Mandi tidak wajib dilakukan langsung setelah penyebabnya, boleh ditunda sampai akan melaksanakan ibadah yang mensyaratkan suci dari hadas besar.
๐ E. Penyebab yang Mewajibkan Mandi
Ada enam hal yang mewajibkan mandi:
๐ฆ Keluarnya mani
Keluar dengan rasa nikmat
Pada laki-laki keluar memancar
Baunya seperti adonan tepung basah atau putih telur kering
Jika tidak ada salah satu dari tiga ciri itu, tidak wajib mandi. Jika ragu itu mani atau madzi, boleh diniatkan mani (wajib mandi, airnya suci) atau madzi (tidak wajib mandi, airnya najis).
๐ค Masuknya hasyafah (kepala kemaluan) ke dalam farji (qubul atau dubur), walaupun tidak keluar mani. (Mayit tidak perlu dimandikan ulang).
๐ถ Melahirkan, meskipun tidak disertai cairan, atau hanya keluar gumpalan darah atau daging (embrio).
Ari pengertian atanapi ta'rif adus eta: Ngocorken cai kana sakabeh bagian luar badan kalayan ngangge niat.
Ari adus eta teu wajib kudu sapada harita balikta, kenging diengkekeun dugika waktos bade ngalaksanaken pagawean anu kudu suci tina hadats.
๐ E. Sabab-sabab anu Ngawajibken Adus
Aya genep sabab anu ngajadikeun wajib adus:
๐ฆ Kaluar mani
Karasa enak kukaluarna
Upami pameget, kaluarna mancer/ngagejrot
Ambeuna siga bau adonan tipung salagi baseh atawa bobodas endog mun geus garing
Upami teu aya salasahiji ciri ieu, teu wajib adus. Upami ragu-ragu naha eta mani atanapi madzi, kenging ditekadkeun mani (berarti wajib adus, caina suci) atanapi madzi (teu wajib adus, tapi najis).
๐ค Asupna hasafah tina pameget atawa sato atawa mayit kana farji (qubul atawa dubur), sanajan henteu kaluar mani. (Mayitna henteu kedah diadusan deui).
๐ถ Ngalahirken, sanajan henteu aya baseuh-baseuh, atanapi ngan ngalahirkeun getih atawa daging kimpel (karuron).
๐ฎ๐ฉ Bahasa Indonesia ๐ฃ️ Basa Sunda catatn 1 G. Syarat-Syarat Wajib Sholat Syarat sholat artinya perkara yang sahnya sholat tergantung pada perkara itu. Sifat-sifat orang yang terkena kewajiban sholat, syaratnya: Islam: Orang kafir asli (bukan murtad) dalam hukum dunia tidak diperintahkan sholat, tetapi di akhirat akan disiksa karena tidak sholat. Sebab menurut pendapat yang lebih kuat, orang kafir itu tetap terkena perintah syariat furu’iyah (fikih) termasuk sholat, walaupun kalau dia mengerjakannya pun tetap tidak sah. "Orang kafir asli jika masuk Islam tidak wajib mengqadha sholat yang ditinggalkan selama masa kafirnya. Adapun orang yang murtad, jika kembali masuk Islam maka wajib mengqadha seluruh sholat selama masa murtadnya" Baligh: Artinya orang yang sudah memiliki salah satu tanda baligh. Tidak wajib sholat bagi anak kecil yang belum baligh, tetapi orang tuanya wajib menyuruh sholat jika anak sudah berusia tujuh tahun, bahkan wajib...
Ianatu tholibin juz 1 hal 24 HUKUM QODHO SHOLAT BAGI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL. Hukum mengqodho sholat bagi orang yang sudah meninggal ada beberapa pendapat ulama yang patut kita lihat. A. Golongan Ulama Dari Madzhab Syafi'iyah 1. Pendapat Pertama Ahli warisTidak perlu mengqodho atau membayar fidyah bagi yang sudah meninggal 2. Pendapat Kedua di qodho oleh ahli warisnya, pendapat kedua ini sebagian ulama dari madzhab Syafi'i di antaranya imam as-subki berkata " ahli waris mesti mengqodho sholat keluarganya yang sudah meninggal bilamana mayit tersebut meninggalkan tirkah atau harta waris gambarannya tidak beda halnya seperti puasa juga sama". 3. Pendapat Ketiga Pendapat ketiga ini di pilih oleh kebanyakan ulama ashab dari madzhab imam Syafi'i bahwa orang yang meninggal dan mempunyai kewajiban qodho sholat maka menurut pendapat ulama ashab imam Syafi'i, setiap sholat yang di tinggalkan di ganti dengan membayar fidyah yaitu satu mud untuk setiap waktu sholat...
๐ฎ๐ฉ Bahasa Indonesia ๐ฃ️ Basa Sunda ๐ฟ Bab Thaharah – Bersuci dalam Islam ๐ A. Pengertian Thaharah (Bersuci) Secara istilah, para ulama fikih memberikan pengertian berbeda-beda, namun pada intinya thaharah adalah: "Melakukan sesuatu yang menyebabkan seseorang diperbolehkan shalat", yaitu wudhu, mandi, tayamum, dan menghilangkan najis. ๐ง B. Media/Alat untuk Bersuci Air: Digunakan untuk wudhu, mandi, dan menghilangkan najis. Tanah: Untuk tayamum dan menyucikan najis berat (mughallazhah). Batu: Digunakan untuk istinja (cebok). Alat penyamak: Untuk menyucikan kulit bangkai hewan. ๐ง C. Tujuh Jenis Air yang Sah untuk Bersuci Menurut kitab Fath al-Qarib , berikut adalah 7 jenis air yang boleh digunakan bersuci: Air hujan Air laut Air sungai Air sumur Air mata air Air salju Air embun / es Air tersebut suci dan menyucikan selama tidak berubah sifat asalnya (warna, rasa, at...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dengan baik dan sopan