Perkara Yang Dapat Mengingatkan Akan Kematian, Akhirat, dan Zuhud dari Dunia
📖 Bab: Perkara Yang Dapat Mengingatkan Akan Kematian, Akhirat, dan Zuhud dari Dunia
Hadits Riwayat Muslim: Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah ﷺ mengunjungi makam ibunya lalu beliau menangis dan membuat orang-orang di sekitarnya ikut menangis. Beliau bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memohon ampun bagi ibuku, tetapi Dia tidak mengizinkanku. Aku meminta izin untuk menziarahi kuburnya, dan Dia mengizinkanku. Maka, ziarahilah kubur, karena ziarah itu mengingatkan pada kematian.”
Riwayat Ibnu Majah: Rasulullah ﷺ bersabda: “Dulu aku melarang kalian menziarahi kubur, sekarang ziarahilah, karena ziarah kubur membuat zuhud terhadap dunia dan mengingat akhirat.”
Klik di sini Baca juga do'a ziarah kubur
Dari Ali bin Abi Thalib r.a., beliau melewati kuburan lalu berkata:
“Wahai penghuni kubur, kabarkanlah pada kami atau kami yang akan mengabarkan padamu! Harta telah dibagi, istri-istri telah menikah lagi, dan rumah kalian telah ditempati oleh selain kalian...”
Demi Allah, jika mereka bisa berbicara, mereka akan berkata: Sebaik-baik bekal adalah takwa.
🌿 Syair dari Abu al-‘Atahiyah
يا عجبًا للناس لو فكروا * وحاسبوا أنفسهم وأبصروا
وعبروا الدنيا إلى غيرها * فإنما الدنيا لهم معبر
لا فخر إلا فخر أهل التقى * غدًا إذا ضمهم المحشر
لتعلمنّ الناس أنّ التقى * والبرّ كان خير ما يُدّخر
عجبتُ للإنسان في نحره * وهو غدًا في قبره يُقبر
ما بالُ من أوله نطفة * وجيفة آخره يفخر
أصبح لا يملك تقديم ما * يرجو ولا تأخير ما يحذر
Wahai, alangkah herannya aku pada manusia,
Bila saja mereka mau berpikir dan menghitung amalnya,
Mereka akan sadar dunia hanyalah jembatan,
Yang harus dilalui menuju kehidupan selanjutnya.
Tak ada kebanggaan sejati kecuali milik orang bertakwa,
Kelak saat mereka dikumpulkan di padang mahsyar.
Maka manusia akan tahu,
Bahwa takwa dan kebaikan adalah sebaik-baik bekal yang disimpan.
Aku heran pada manusia, yang sombong dengan dadanya,
Padahal esok tubuhnya akan dikubur di tanah.
Bagaimana bisa ia bangga,
Padahal asalnya setetes air hina, dan akhirnya bangkai busuk?
Kini ia tak mampu mempercepat apa yang ia harapkan,
Dan tak bisa menunda apa yang ia takuti.
💡 Pelajaran dan Nasihat
Ketahuilah wahai saudara, bahwa hati yang keras akan melembut dengan izin Allah melalui beberapa hal:
- Menziarahi kubur dan menyaksikan keadaan orang-orang yang telah tiada.
- Mendengar nasihat dari ulama dan orang-orang saleh.
- Mengingat kematian yang memutus segala kenikmatan dunia dan memisahkan dari keluarga dan anak-anak.
Diriwayatkan bahwa seorang wanita bertanya kepada Aisyah r.a.: "Wahai ibunda, apa obat dari hati yang keras?"
Beliau menjawab: "Perbanyaklah mengingat kematian."
Wanita itu pun melakukannya hingga hatinya melunak.
Mengingat kematian juga dapat:
- Menghalangi dari maksiat
- Menjadikan dunia terasa ringan
- Menjadikan musibah terasa kecil
Lihatlah bagaimana para salaf ketika berdiri di hadapan kubur. Mereka membayangkan bagaimana tubuh yang dahulu kuat dan indah kini hancur dimakan tanah. Suara mereka yang dahulu fasih kini dibungkam oleh debu.
Jika engkau menziarahi makam sultan atau pejabat, maka pikirkan bagaimana kini mereka terbaring hina setelah dahulu memimpin pasukan dan hidup mewah. Mereka tidak dapat menyiapkan bekal ketika kematian tiba-tiba datang tanpa peringatan.
Wahai saudaraku, jangan tertipu oleh kesehatan dan panjang angan. Berapa banyak orang mati tanpa persiapan dan tanpa diduga, padahal sebelumnya mereka tampak sehat dan kuat.
Imam Hasan al-Bashri r.a. berkata:
"Jika seseorang berdiri di pemakaman, hendaknya ia merenungkan bagaimana mata mereka meneteskan air mata di pipi, lalu kini dimakan tanah. Dahulu mereka fasih, kini tak bisa berkata. Dahulu mereka kuat, kini tak mampu bergerak."
📚 Referensi
- Mukhtashar at-Tadzkirah li al-Qurthubi – karya Syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani
- Sahih Muslim
- Sunan Ibnu Majah
- Riwayat dari Sayyidah Aisyah dan Imam Hasan al-Bashri

Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda dengan baik dan sopan